Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Rembulan yang Menerangi Wajahmu

Wajah wanita cantik

Malam. Ya, malam yang ditandai langit menghitam lalu bulan muncul ke permukaan. Semua itu bisa menjadi satu keindahan yang nyata di alam ini. Sampai, kamu pun hanya bisa terpana saja ketika bulan itu menyinari setiap inci wajahmu. 

"Duh, cantik banget," kataku pelan. 

Kamu pun langsung memandangku lalu mengerutkan dahi dan bertanya, "Siapa yang cantik?" 

Aku jadi tertunduk malu kalau harus mengakui bahwa kamu itu memang cantik. Hmmm. 

Selang beberapa menit dari kejadian yang mungkin tak ingin aku lakukan lagi itu, kamu malah tersenyum-senyum sendiri. Bulat mata yang indah itu memancarkan cahaya hingga menerangi semua benda yang kamu lihat. Aku jadi terpana dan hatiku bertanya-tanya, apakah ini yang dinamakan bidadari? Kok, bidadari tak ada sayapnya? Kemudian, tangan kananku malah menggaruk-garuk kepala yang tak gatal. 

Malam ini, malam yang begitu indah karena kejadian-kejadian itu baru saja kulihat di kehidupan ini. Kemudian, aku pun malah menjadi senyam-senyum seperti orang gila karena cinta. Duh, Gusti, seperti inikah cinta yang turun dari matanya langsung menerobos masuk ke dalam hati ini? 

Dipandang-pandang kamu itu memang indah; bola matanya; tubuhnya; akhlaknya; senyumnya; gaya bahasanya dan semua yang menempel di dalam dirimu itu memang indah. Namun, aku sendiri masih malu untuk mengakui langsung di hadapanmu itu. Entahlah. Entahlah, apa yang terjadi di kehidupanku? Kenapa rasanya sangat sulit untuk mengakui di hadapanmu langsung bahwa kamu itu memang cantik? Entahlah!

Rembulan itu benar-benar masih menyinari wajah bersihmu itu, ya, aku menjadi nyaman berada di dekatmu. Sampai, aku pun merasa beruntung bisa mengenalmu hingga tak mampu lagi untuk menggambarkan tentangmu lewat tulisan ini.[]


2021

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka