Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Izinkanlah Aku Menggapai Bintang

Izinkanlah Aku Menggapai Bintang


pernahkah kau melihat pelangi?
pernahkah kau melihat mentari?
pernahkah kau melihat bulan?
pernahkah kau menikmati semua yang ditanyakan itu?


pertanyaan-pertanyaan semacam itu kau lemparkan
ketika aku memandang nyaman wajahmu
ketika kita saling duduk berhadapan
ketika kita saling menjalin kasih


hmmm, aku menikmati semua itu
namun, izinkanlah aku menggapai bintang
agar bisa membuatmu lebih bahagia
agar kau merasa lebih nyaman di sampingku


kau malah tersenyum ketika aku berkata,
aku akan menggapai bintang demi kamu
lalu kujadikan bintang itu sumber kehidupan kita
aku akan terbang dan menggapainya, percayalah!


kau lalu berkata, aku percaya kamu, kok!
kau terlihat sangat yakin tentang omonganku
aku jadi bergetar, semangat, kuat
hingga akhirnya aku merasa nyaman di sampingmu


*


kini, bintang itu sudah kugenggam dengan tangan kosong
namun, semua itu telah hilang; harapan bersamamu itu pupus
aku harus bagaimana? tanyaku dalam hati
aku harus bagaimana? tanyaku sekali lagi dengan dibarengi air mata


kau hilang untuk selamanya; kau diambil lagi oleh pemilikNya
aku benar-benar tak bisa apa-apa


sekarang, aku di sini; depan pusara dirimu
ini bintang yang pernah aku janjikan, kataku
ini bintang yang pernah kita bicarakan, kataku 


lalu air mata ini tiba-tiba jatuh membasahi wajah


2022

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka