Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini
pernahkah kau mengulang tanya
dari kaki sampai kepala
memastikan semuanya baik-baik saja
aku tergolek lemas, sayang
kunang-kunang itu menyerangku
di malam yang sepi sejuk
sewaktu aku duduk di kursi beranda rumah
berduaan bersama angin
yang menusuk tulang-tulang tubuhku
sekarang, aku terkapar, sayang
di ranjang reyot karya bapak
kunang-kunang semalam malah mati
tak bercahaya lagi di dalam tubuhku
kucurahkan air dari kedua mata
berhasil membasahi bantal berwarna putih
dan sampai saja membanjiri kasur
sekarang, aku tak bisa apa-apa, sayang
berdiri, berjalan pun tak mampu
apalagi berteriak untuk mengusir kunang-kunang
yang masih betah menempel di dalam tubuhku
namun, aku masih beruntung, sayang
butiran warna kuning, putih, dan merah
masih menjadi temanku yang setia
sampai saat dan detik ini
2021
Komentar
Posting Komentar