Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Hujan yang Membelah Jalanan Kota

Hujan yang Membelah Jalanan Kota


di sudut kota, kedua mata ini melihat 
perahu kertas yang kamu buat itu mengalir 
di jalanan yang penuh dengan air kesedihan
hingga hujan pun berhasil membelahnya

ini semua ulah hujan, 
kataku yang memutuskan bersembunyi

ini semua karena jalan yang jelek, 
kataku lagi sambil memukul tembok

dari balik persembunyian,
aku mendengar banyak orang yang berteriak 
mencari hidungnya
mencari matanya
mencari tangannya 
mencari kakinya 
hingga yang paling menyedihkan 
mencari-cari jasadnya

aku benar-benar mematung,
di balik tembok dengan atap yang sederhana 

air mataku pun mulai terjatuh 
ketika membayangkan orang-orang itu 
apalagi, ketika membayangkan jalan yang terbelah 
oleh hujan-hujan yang Tuhan turunkan 

dadaku semakin naik turun saja 
tubuhku malah bergetar 
jantungku sudah tak karuan 
aku pun mulai ketakutan 
pikiranku pun mulai bertanya, 
apakah seperti ini musibah yang dihasilkan oleh manusia serakah?

masih di balik tembok,
aku duduk seperti angka enam 
kedua tangan pun menengadah
mulut pun mengeluarkan kata-kata yang dilangitkan 
aku pun berharap, semoga bisa keluar dengan aman! 

2023

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka