Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Mengenal Wingko Babat, si Kue Manis dan Legit Asli Lamongan, Yuk Simak!

Mengenal Wingko Babat, Si Kue Manis dan Legit Asli Lamongan, Yuk Simak!
Foto: Wingko Babat | Instagram @siti.khadijah15

WINGKO. Wingko babat menjadi salah satu makanan khas asal Lamongan. Bahkan, kudapan yang satu ini tersedia juga di sepanjang Jalan Raya Lamongan dan dapat ditemui juga di toko-toko yang menjajakan oleh-oleh makanan khas Lamongan.

Wingko pun adalah sebuah kudapan yang berbentuk bulat pipih dengan aroma harum, lalu ada rasa manisnya gula dan gurihnya kelapa yang khas.

Kemudian, harumnya wingko pun akan semakin terasa saat memasuki bagian barat Lamongan atau tempat lahirnya wingko, yaitu Kecamatan Babat.

Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa wingko ini merupakan makanan khas dan asli dari Babat, Kabupaten Lamongan. Bahkan, nama "babat" sendiri diambil dari nama Kecamatan Babat, tempat pertama kali wingko dibuat hingga diberikanlah nama seperti itu.

Meskipun, ada juga daerah lain yang terkenal dengan produksi wingko babat, tapi nama wingko babat yang tetap selalu melekat di hati masyarakat.

Menilik lebih dalam lagi bahwa sebuah perusahaan wingko tertua dan terbesar di Kecamatan Babat telah berproduksi sejak puluhan tahun yang lalu, tepatnya berada di Jalan Raya Babat.



Namun, tidak hanya itu saja! Akan tetapi, di Kota Kabupaten Lamongan pun terdapat juga cukup banyak usaha pembuatan wingko yang tak kalah enaknya.

Mengutip dari laman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur, wingko dapat dibuat dengan alat dan bahan yang sederhana serta mudah diperoleh.

Kemudian, wingko pun dibuat dari kelapa muda parut, tepung ketan, dan gula pasir yang seluruhnya merupakan bahan pangan lokal.

Namun, harus bisa diketahui juga bahwa kelapa yang digunakan haruslah masih muda dan adonan pun harus terbentuk dengan tepat, tak lengket di tangan.

Oleh karena itu, proses pemasakannya pun bisa terbilang lama karena untuk ukuran besar berdiameter 25 sentimeter dengan tebal 5 sentimeter itu memerlukan waktu 2 hingga 5 jam di atas panggang api kompor minyak.

Adapun, untuk wingko yang berukuran sedang atau berdiameter 25 sentimeter dengan tebal 3 sentimeter itu diperlukan waktu kurang dari satu jam.

Namun, harus bisa diketahui juga bahwa pembuatan wingko yang cukup lama ini menyebabkan juga wingko mempunyai daya simpan yang cukup lama pula, yakni antara 4 sampai dengan 7 hari pada suhu kamar.



Jika, menilik lebih dalam lagi bahwa ada mulanya wingko babat ini dibuat dengan rasa alami kelapa dan gula saja. Namun kini, wingko babat pun dapat diperoleh dalam rasa lain seperti nangka, cokelat, dan vanilla.

Maka, aromanya yang harum khas kelapa dengan rasa manis dan gurih pun memang memberikan nuansa eksotik yang berbeda melengkapi makanan khas Jawa Timur yang asin pedas.

Sudah dituliskan juga bahwa wingko babat adalah makanan tradisional khas Lamongan yang difungsikan juga sebagai buah tangan lamaran dan dondang.

Bahkan, mungkin saja bulatnya wingko merupakan simbol bagi tekad sang jejaka meminang wanita pujaannya, karena bisa diartikan juga sudah mempunyai tekad yang bulat.

Oleh karena itu, bulat juga menjadi simbol tiada ujung dan akhir maka hal semacam itu pun dapat diharapkan bahwa pasangan hidup itu harus bersama sampai akhir zaman.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka