Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Lautan Perasaan yang Tenggelam

Ilustrasi | Pexels.com/Stuart Pritchards

Di dunia yang terang dan suram ini, aku merenung tentang bagaimana perasaan yang dalam perlahan tenggelam, seperti kapal karam di lautan malam.

Aku mencoba mengingat setiap sorot matamu yang dulu mampu mengulit bara di dalam hatiku, tapi kini hanya sisa-sisa kenangan yang menghantui.

Wanita lain datang dan pergi dalam hidupku seperti angin musim semi yang lembut membelai wajah, tapi tidak satu pun dari mereka bisa menggantikan bayanganmu yang terpatri begitu dalam di benakku.

Aku mencoba mencintai lagi dengan segala usah dan kejujuran hati, tapi setiap kali, aku merasa seperti mencari sinar bulan di tengah badai.

Mungkin saja ini takdirku, sebuah kapal yang terdampar di tepi pantai, menatap ke arah samudra luas di mana kita dulu berlayar bersama.

Hanya angin sepoi-sepoi yang mengelus pipiku, mengingatkan akan jalan yang pernah kita tempuh bersama-sama.

Maka, biarlah aku menjadi pelaut yang membiarkan kapal perasaannya tenggelam dalam sunyi, menanti datangnya fajar yang mungkin akan membawa cerita baru.

Sampai saat itu, aku hanya akan merenung dan menulis tentang cinta yang pernah ada, tentang perasaan yang tenggelam dalam lautan waktu.

Kemudian, di antara riak-riak gelombang yang gemulai, aku menemukan diriku terhanyut dalam alunan kenangan.

Bahkan, setiap detik berlalu membawa jejak cerita kita, seperti helai-helai kisah yang terurau di tepi pantai pasir putih.

Pernahkah kau merasakan bagaimana waktu bisa membentuk dan merobek hari? Aku merindukan senyummu yang seperti sinar mentari pagi, yang mampu menerangi bahuku saat hujan mengguyur.

Namun, sekarang hanya tinggal bayanganmu yang mengalir bersama riak air laut yang tenang. Hmmm.

Begitulah, ya begitulah, aku berdiri di sini dengan hati yang terbuka, menghadapi lautan yang penuh misteri.

Terkadang juga di malam yang sunyi, aku mendengar desiran ombak yang membawa suara-suara lama, memanggil namamu dengan lembut di dalam angin.

Namun, aku tahu bahwa cinta tidak selalu tentang kepungan dan keteguhan. Kadang-kadang juga cinta adalah tentang membiarkan perasaan tenggelam perlahan, seperti matahari terbenam yang meredup di ufuk barat.

Dan mungkin suatu hari nanti, di antara debur ombak dan kerlap-kerlip bintang, aku akan menemukan jalan yang membawa cinta baru, atau mungkin, aku akan menemukan kedamaian dalam kenangan yang telah kita bagi.

Hmm. Hingga saat itu, biarlah aku menatap horizon yang tak terhingga, sambil membiarkan hatiku memeluk hangatnya kenangan yang telah kita bagi bersama.(*)


2024

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka