Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Efektivitas Berjalan di Ruang Publik demi Mengatur Tempo Stamina

Ilustrasi | Pexels.com/Haikal Omar


Perjalanan menjadi yang paling penting di kehidupan ini, tapi hal itu pun bisa selaras dengan stamina yang harus diatur. Kemudian, efektivitas kehidupan pun harus mampu dijalankan demi menjaga kondisi tubuh yang mungkin mudah lelah ini.

Di dalam kehidupan, mungkin ada yang namanya aktivitas awal dan akhir, lalu hal itu bisa menjadi salah satu cakupan yang sering dilakukan di saban harinya. Aktivitas awal bisa bermaksud menjalankan aktivitas yang sudah dekat di depan mata atau sesuai dengan mindset yang sudah terekam di dalam pikiran dan sebaliknya.

Pemahaman di setiap langkah kehidupan pun harus senantiasa menempel pada hati yang terbuka, sebab hal itu bisa menjadi selaras dengan pemikiran yang sudah direncanakan. Namun, efektivitas dalam perjalanan itu sering kali menjadi tulisan atau ungkapan saja yang sulit untuk dilakukan bilamana rasa egois itu lebih tinggi dari semua itu.

Di kehidupan ini, tentu kita sering kali seperti layangan yang terombang-ambing dan mencari tempat untuk pendaratan yang tepat. Namun, kita pun sering lupa bahwa efektivitas dalam perjalanan itu sangat penting untuk menunjang kinerja pikiran ini yang lebih optimal.

Saya menyadari bahwa suatu perjalanan akan mampu menuliskan kisahnya sendiri, baik itu buruk maupun baik dalam kehidupan yang dijalani ini. Kemudian, poin awal untuk bisa menjalankan efektivitas di ruang publik ini tentu menjadi langkah awal untuk menciptakan kewenangan berpikir.

Proteksi dalam menanggapi hal semacam ini, tentu harus ada dan sudah tertanam dalam jiwa yang namanya ketahanan tubuh, sebab mengatur tempo stamina memerlukan semua itu. Memang di kehidupan ini, ada yang namanya kejadian atau peristiwa yang tidak bisa ditebak atau terjadi secara mendadak.

Kemudian, hal itu bisa saja menjadi penghalang atau pengganggu bahwa efektivitas yang sudah dipikirkan  itu bisa terhambat. Akan tetapi, suatu perjalanan yang nyata pun harus juga mampu ditapaki dengan langkah yang terbuka. Jadi, bagaimana efektivitas berjalan di ruang publik itu bisa dijalani ketika ada penghambat di depan mata kita?

Saya pun menyadari bahwa berjalan secara efektif itu memerlukan perencanaan atau strategi yang tepat, karena semua itu tergantung pikiran yang jernih. Kemudian, pikiran yang jernih itu bisa saja mengatur tempo stamina yang mungkin sering menjadi suatu masalah yang nyata di kehidupan ini.

Di dalam perjalanan, tentu ada yang namanya creative thinking atau berpikir secara kreatif agar mampu menghasilkan hal-hal yang baik. Kemudian, hal itu mampu dijadikan aktivitas yang utama untuk mewujudkan efektivitas perjalanan yang cukup sukses untuk kehidupan ini.

Namun, akan sangat berbeda sekali dengan perjalanan yang seadanya atau berjalan sesuai alurnya, maka rasa optimisme itu tak akan bisa muncul dengan lapang di hati. Nah, hal itulah yang menjadi suatu tonggak kesalahan bahwa perjalanan pun harus direncanakan agar mampu menciptakan kebahagiaan.

Perjalanan dan stamina menjadi suatu kesatuan yang bisa saja harus diatur temponya, karena kalau berjalan terlalu cepat maka dikhawatirkan bisa memunculkan malapetaka yang nyata untuk kehidupan. Oleh karena itu, mengatur tempo itu sangat perlu untuk kehidupan ini supaya senantiasa sesuai dengan rencana-rencana yang sudah dituliskan di dalam pikiran.

Memang, menjalankan semua itu tak akan semudah seperti membalikkan telapak tangan. Akan tetapi, suatu yang sudah direncanakan maka akan muncul optimisme agar rencana itu bisa goal atau terlaksana dengan baik. Nah, hal itulah yang bisa menjadi penyemangat dalam kehidupan agar perjalanan ini tampak terasa efektif dalam mencapai kebahagiaan.

Harus bisa dimengerti bahwa melakukan perjalanan yang efektif pun harus dibarengi dengan menahan amarah yang stabil, sehingga perjalanan pun bisa mudah untuk dilalui. Ruang publik menjadi salah satu sorotan yang jelas bilamana perjalanan itu tampak miring ataupun tidak realistis untuk dituju.

Hal-hal semacam itu bisa menjadi dinamika yang berkepanjangan bilamana ruang publik hanya dijadikan seperti kanvas kosong yang digambar secara abstrak. Maka dari itu, kepribadian yang baik pun bisa menjadi suatu orkestrasi untuk menggambarkan keindahan di halaman-halaman kehidupan yang nyata ini.

Proses perkembangan manusia tentu persoalan perjalanan atau belajar dari perjalanan, sehingga hal-hal yang menyangkut soal rasa; mengatur tempo stamina itu harus dimiliki oleh diri sendiri. Kemudian, menyangkut pemikiran yang amat jelas bahwa berjalan di ruang publik itu harus dengan efektif agar tidak menabrak orang lain dalam menjalankan aktivitas ini.

Fenomena semacam ini, tentu menjadikan persoalan yang nyata dalam memanfaatkan peluang mencapai kebahagiaan sedikit pun. Maka dari itu, ruang publik pun harus dijadikan sebuah peluang untuk menjalankan hasrat atau keinginan yang ingin dicapai.

Persoalan yang namanya efektivitas, tentu harus menarik garis besar pada kehidupan di antara harapan dan kenyataan, sebab kedua hal itulah yang akan menjadi fondasi untuk menjalaninya. Harapan yang nyata bisa saja timbul dari sebuah rasa optimisme sehingga ruang publik pun bisa diisi dengan penuh keefektifan. 

Namun, dalam persoalan semacam itu, tentu tak bisa menganggap sebelah mata terkait kejadian yang mendadak karena hal itulah yang bisa saja menjadi penghalangnya. Kemudian, mungkin saja banyak pertanyaan terkait mengatur stamina untuk mendobrak penghalang semacam itu pun harus dengan cara apa?

Pertanyaan semacam itu pun bisa dijawab dengan penuh rasa percaya diri pada anggota tubuh untuk berjalan di ruang publik, sebab efektif itu bisa berawal dari perasaan yang positif dalam melihat ruang publik itu sendiri. Dan tak jarang juga bahwa persoalan semacam itu pun dibawa ke dalam pikiran yang serius, misalnya, berjalan dengan penuh kehangatan.

Di dalam hal semacam ini, berjalan di ruang publik menjadi panggung untuk menciptakan kebahagiaan yang nyata dan hal itu harus dijalankan dengan penuh keefektifan; memilah. Kemudian, mengatur tempo stamina pun harus bisa menjadi pegangan yang nyata dalam menjalankan aktivitas perjalanan di ruang publik sehingga senantiasa fight dalam setiap harinya!(*)


2025

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka