Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Menikmati Jalan-Jalan Kenangan

Menikmati Jalan-Jalan Kenangan
Ilustrasi | Pexels.com/Raheel Malik


Pagi yang mulai datang, udaranya bergelayut manja ke dalam tubuh; dingin. Menikmati setiap langkah yang terasa begitu tak berarti di kala kedua mata ini menatap hamparan jalan-jalan kenangan tentang kita. Ya, tentang kita, tentang indahnya ketika kita saling memadu kasih dan berucap akan saling bersama hingga akhir hayat. 

Namun, ucapan-ucapan itu malah kebolak-balik dan tak bisa diwujudkan dengan pasti ketika suatu peristiwa harus memisahkan kita. Aku sangat terpukul; sedih. Bahkan, kepingan hidup yang berada di dalam jiwa ini seperti ada yang hilang, yaitu dirimu! 

Aku harus bagaimana untuk bisa melupakan kisah yang pernah kita lukis dalam kehidupan ini? Tanyaku di kala kedua mataku memandang kembali jalan yang penuh kenangan ini. 

Andaikan kau masih ada, mungkin aku akan menceritakan sebuah kisah tentang Lelaki yang Merindukan Bulan atau bercerita tentang kehidupan-kehidupan yang penuh liku-liku ini. Aku terdiam di dalam mobil yang berwarna hitam. Aku merasa tak berguna walaupun kendaraan yang menurut orang-orang itu sangat pantas kukendarai. Namun, hal-hal itu tak bisa membuat hati ini menerima bahwa aku harus kehilangan dirimu untuk selamanya.



Matahari pun mulai beranjak ke permukaan, sedangkan burung-burung juga mulai mengeluarkan suaranya. Akan tetapi, kerinduan ini masih belum bisa bertepi. Entahlah, kau itu ibarat bidadari yang belum bisa tergantikan dalam hidupku. Mungkin bagi sebagian orang, kata-kata semacam itu terasa lebay. Namun, apa boleh buat bahwa kerinduan itu akan bisa mengubah segalanya.

Hmm. Ada benarnya bahwa kehilangan itu akan terasa sakit. Bahkan, aku sendiri masih sulit untuk menerima kenyataan ini bahwa harus kehilanganmu selamanya. Hal-hal itu menjadikan sebuah problema baru dan hati ini rasanya seperti meledak terkena bom atom yang menghancurkan semuanya.

Jalan-jalan ini, sebuah tanda bahwa kenangan kita akan terlukis jelas di sini. Menikmati di kala sunyi. Menikmati ketika beradu mata. Menikmati saling melemparkan pendapat. Bahkan, menikmati yang lainnya pun kita lakukan di sini. Aku kangen momen-momen itu! Namun, apalah daya manusia hanya bisa berencana dan semua itu sudah ada jalannya masing-masing.



Ada sedikit perbedaan dengan tiga tahun yang lalu, jalan ini masih terasa sepi. Namun sekarang, sudah banyak juga kendaraan yang berlalu-lalang! Hmm. Aku sendiri ingin sekali menceritakan tentang jalan ini, duhai kasih. Apakah kau di sana bisa mendengar jikalau aku sedang berbicara atau merindukan dirimu? Duh, semoga dan semoga kau bisa mendengar setiap kata per kata yang keluar dari mulut ini.

Aku berharap di dalam mobil ini, mana mungkin kehidupan tak bisa berubah, sedangkan waktu pun terus berputar, ada pagi dan ada juga malam. Nah, hal itulah menjadikan kehidupan ini yang mungkin saja bisa berubah dari kesuraman menjadi keindahan. Aku menikmati kenangan di jalan ini! Aku kenang kembali lukisan yang pernah kita buat di sini!

Sekali lagi, jalan-jalan ini tampak berubah! Namun, belum bisa mengubah semua kenangan yang berada di sini. Sungguh, aku bisa dibilang adalah lelaki yang beruntung karena menjadi cinta pertama dan terakhirmu. Namun dari sisi lain, aku pun selalu menahan kesedihan ketika cinta kita tak semulus jalan tol dan harus berpisah untuk selamanya. Semoga kau bahagia di alam sana!(*)


2023

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka