Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Ranting-Ranting yang Patah

Ranting-Ranting yang Patah

 

Ranting-ranting mulai patah lalu berjatuhan di halaman dengan begitu menyakitkan. Aku melihatnya pun sungguh tak tega karena semua ranting-ranting itu sudah takbisa digunakan lagi. Apakah semua ini sebuah tanda yang tidak baik untuk kehidupan? 

Ranting-ranting itu menjadi terlihat suram dengan segala macam beban yang dimilikinya. Bahkan, aku pun takbisa apa-apa! Mau membantu ranting-ranting itu agar bisa kembali ke tempat semula pun sungguh takbisa! Kemudian, aku pun kehilangan akal dan hanya bisa terpaku di depan rumah yang terbuat dari bambu.

Ranting-ranting itu malah berserakan di halaman rumah hingga menciptakan kesesakan di dalam dada. Entahlah! Aku pun takmengerti, kenapa bisa menjadi sesak di dalam dada? Namun, hal semacam itu benar-benar terasa oleh hati yang masih kosong ini.

Ranting-ranting itu mulai aku rapikan lalu dibentuklah menyerupai hati. Setelahnya, aku hanya berkata, seperti inilah seharusnya terbentuk! Ranting-ranting itu malah menjadi kerut yang mungkin saja merasa malu ataupun lainnya, sedangkan aku masih saja menikmati bentuk hati dari ranting-ranting yang sudah patah itu.

Ranting-ranting itu menjadi sebuah gambaran bahwa segala sesuatu itu ada masanya. Oleh karena itu, tak ada yang namanya sempurna atau bakal kekal selamanya. Bahkan, terlihat juga ranting-ranting itu sudah sangat kering yang seperti tak pernah tersiram oleh air-air kerinduan ataupun air-air kesucian lainnya.

Ranting-ranting itu sudah terlihat cukup pasrah karena semua hal yang diharapkannya mungkin saja sudah takbisa diwujudkan. Kemudian, aku masih saja menikmati ranting-ranting yang mulai sedikit demi sedikit bergeser dan bentuk hati pun sudah tak terlihat sempurna lagi. Ranting-ranting itu pun malah berloncat-loncat karena terbawa oleh angin ribut.

Ranting-ranting itu sudah menjadi kenangan karena sudah takbisa terlihat sempurna lagi. Bahkan, sangat terlihat sudah hancur dan sangat sulit untuk dibentuk hati lagi. Aku menggeleng-gelengkan kepala, sedangkan pikiran ini pun malah berlarian mencari arti pasti tentang ranting-ranting yang patah itu.(*)


2023

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka