Postingan Terbaru

Radio antara Nostalgia dan Kehampaan di Zaman Ini

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/ Phil Nguyen Eksistensi radio di zaman ini, mungkin menjadi salah satu yang tertua atau bisa dibilang juga jadi ajang untuk nostalgia bagi para pendengarnya. Hal semacam itu pun mampu memunculkan kembali ingatan atau kehampaan yang mungkin saja sudah terkubur dalam-dalam di ruang hati.  Dalam perjalanannya zaman, tentu radio masih eksis sampai kini dan menjadi salah satu wadah bagi para penggemarnya untuk mengirimkan salam atau menyebarkan berita-berita terkini. Kemudian, radio antara nostalgia dan kehampaan di zaman ini mampu menjadikan sebuah peristiwa yang menyenangkan di kala menjadi teman ngopi di dalam rumah.  Namun, harus bisa dimengerti juga bahwa radio pun menjadi salah satu yang amat penting untuk menunjang informasi atau hiburan di zaman ini. Memang kebanyakan di zaman ini, radio dijadikan tempat iklan untuk produk-produk herbal, tapi hal semacam itulah yang mampu membuat radio ini tetap mampu untuk mengudara.  Persoalan semacam itu mungk...

Perhatikan! Inilah 6 Prinsip Audiens dalam Penulisan Skenario yang Wajib Diketahui

Perhatikan! Inilah 6 Prinsip Audiens dalam Penulisan Skenario yang Wajib Diketahui
Ilustrasi | Pexels.com/Tima Miroshnichenko

Mungkin, kebanyakan seorang penulis di awal menuliskan skenario itu dalam bayangannya adalah bisa diubah bentuk menjadi film dan diputar di ratusan atau ribuan bioskop. 

Namun, hal semacam itu pun harus bisa dimengerti bahwa kualitas dari tulisan itu yang paling utama. Maka, untuk meraih kesuksesan dalam menulis skenario itu perlu memahami juga cara kerja audiensnya. 

Kemudian, sudah bisa diketahui bahwa audiens pertama itu ialah pembaca. Selanjutnya, memenangkan hati pembaca pun bisa sangat penting untuk kesuksesan seorang penulis. 

Bahkan, pembaca di sini pun harus bisa dipahami bahwa maksud dari pembaca itu ialah yang benar-benar bisa membaca atau tipikal manusia yang bisa membaca. 

Oleh karena itu, manusia yang bisa membaca itu bisa mencari naskah yang menurut mereka akan menenangkan manusia biasa lainnya. 

Kemudian, audiens seperti apa yang bisa membantu penulis untuk memulai perjalanannya dalam menuliskan skenario? Mengutip dari laman The Story Department, yakni sebagai berikut:

1. Penonton yang mengikuti tindakan

Poin pertama ini bisa menjadi jalan untuk seseorang melakukan sesuatu. Sebab, hal ini berlaku untuk cerita secara keseluruhan. Oleh karena itu, ketika penulis menuliskan deskripsi adegan maka ingatlah juga hal semacam ini. 



Namun, harus bisa diingat juga bahwa jangan mencantumkan item dalam sebuah adegan, seperti yang mungkin dilakukan dalam sandiwara panggung. 

2. Penonton menyukai motivasi yang jelas 

Harus bisa dipahami dan diingat bahwa audiens itu ingin tahu mengapa orang melakukan hal-hal yang mereka lakukan. Kemudian, mungkin saja berguna untuk memperkenalkan karakter yang menunjukkan perilaku untuk menjadi penarik perhatian. 

3. Penonton menyukai antisipasi 

Maksud dari poin ini ialah audiens terus mencoba mencari tahu ke mana penulis itu sendiri mengarahkan mereka. Kemudian, hal semacam ini sering bisa direnungkan, diamati, dan diantisipasi untuk kejadian di masa depan berdasarkan pertunjukan di masa kini. 

4. Penonton menyukai detail 

Dalam hal semacam ini bisa diartikan bahwa penonton pun memperhatikan petunjuk yang dapat digunakan untuk menyatukan ke mana arah cerita. 

5. Audiens melekat pada karakter 

Penonton pun merespon paling baik ketika mereka dapat mengidentifikasi karakter. Oleh karena itu, penulisan karakter dalam hal semacam ini pun harus jelas karena semua itu bisa membantu kepada penulisan naskah yang sukses. 



6. Audiens membutuhkan struktur 

Struktur yang jelas pun sangat dibutuhkan di dalam sini karena bisa saja hal semacam itu mampu untuk menciptakan ketegangan. 

Kemudian, untuk menciptakan ketegangan pun terdapat beberapa poin, yakni sebagai berikut: 

  1. Perlu mengenal karakter dan mempelajari apa tujuan dari karakter tersebut. 
  2. Melihat karakter mengejar tujuan tersebut meskipun ada rintangan.
  3. Mempelajari apakah karakter itu mencapai tujuan atau tidak. 

Oleh karena itu, ketiga bagian ini bisa menjadi penting untuk memberikan bahwa ada tiga babak dalam struktur tersebut. 

Poin-poin yang sudah dituliskan di atas bisa menjadi suatu gambaran bahwa audiens pun bisa membantu untuk keberlangsungan dalam penulisan naskah atau skenario. 

Dengan demikian, penulisan skenario dan audiens pun bisa dikatakan saling kesatuan yang bisa menguatkan untuk menjadikan suatu cerita lebih menarik ketika dinikmati.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka